DEFINISI
Carpal Tunnel Syndrome (CTS), suatu kondisi umum yang disebabkan oleh kompresi saraf medianus di carpal tunnel. Secara umum, pasien dengan kondisi ini akan mengalami gejala nyeri dan parestesia pada distribusi saraf medianus, yang meliputi ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan separuh jari manis.
ETIOLOGI
Carpal Tunnel adalah lorong sempit di pergelangan tangan yang dibentuk oleh ligamen karpal transversal di batas atasnya dan tulang karpal di batas bawahnya. Carpal tunnel menampung 9 tendon fleksor dan saraf median, yang melintasinya. CTS berkembang karena trauma mekanis, tekanan tinggi, dan kerusakan iskemik yang memengaruhi saraf median.
Tekanan normal di dalam terowongan karpal berkisar antara 2 hingga 10 mmHg. Namun, ekstensi atau fleksi pergelangan tangan menyebabkan tekanan meningkat 8 hingga 10 kali lipat dari tekanan normal. Jika saraf tertekan berulang kali, hal ini dapat menyebabkan demielinasi yang terjadi di lokasi tekanan. Edema endoneurial terjadi karena terganggunya aliran darah ke sistem kapiler endoneurial.
Meskipun penyebab pasti peningkatan tekanan terowongan karpal masih belum pasti, ada beberapa kondisi meningkatkan risiko CTS pada pasien. Risiko terkena CTS lebih mungkin terjadi ketika carpal tunnel dimodifikasi, keseimbangan cairan dalam tubuh berubah, atau terdapat faktor neuropatik langsung.
EPIDEMIOLOGI
Insiden CTS pada populasi umum berkisar antara 1% hingga 5%. CTS lebih umum terjadi pada wanita daripada pria, dengan rasio wanita dan pria 3:1. Risiko terkena CTS menjadi dua kali lipat pada individu yang mengalami obesitas. CTS jarang terjadi pada anak-anak dan biasanya terjadi pada orang dewasa berusia 40 hingga 60 tahun.
PATOGENESIS DAN MANIFESTASI KLINIS
![](https://bemfkuntad.or.id/wp-content/uploads/2024/10/image.jpeg)
TATALAKSANA
![](https://bemfkuntad.or.id/wp-content/uploads/2024/10/image-1.jpeg)
PENCEGAHAN
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya CTS atau mencegah kekambuhan CTS, antara lain dengan mengurangi gerakan repetitif, gerakan kaku, atau memutar perkakas tangan saat bekerja, merancang peralatan kerja agar tangan berada pada posisi netral saat bekerja, memodifikasi tata letak ruang kerja agar memudahkan variasi gerakan, dan mengubah metode kerja untuk sesekali beristirahat sejenak.
PROGNOSIS
Pada kasus CTS ringan dengan terapi konservatif umumnya prognosisnya baik. Jika keadaan tidak membaik dengan terapi konservatif, harus dilakukan pembedahan. Secara umum prognosis pembedahan kemungkinan besar baik.
REFERENSI
AAOS. 2018. Therapeutic Exercise Program for Carpal Tunnel Syndrome. Illinois: American Academy of Orthopaedic Surgeons.
AAOS. 2024. Management of Carpal Tunnel Syndrome. Illinois: American Academy of Orthopaedic Surgeons.
Annisa, D., dkk. 2021. Carpal Tunnel Syndrome (Diagnosis and Management). Journal of Pain Headache and Vertigo. 1:5-7
Hidayati, H. B., Subadi, I., Fidiana., Puspamaniar, V. A. 2022. Current Diagnosis and Management of Carpal Tunnel Syndrome: A review. Anaesthesia, Pain, and Intensive Care. 26(3): 394-404.
Johansson, P. 2015. What You Can Do about Carpal Tunnel Syndrome and Other Repetitive Strain Injury. USA: Enslow Publishing
Kakinoki, R., Duncan, S. F. M. 2017. Carpal Tunnel Syndrome and Related Median Neuropathies. Switzerland: Springer
Liwang, F., Yuswar, P. W., Wijaya, E., Sanjaya, N. P. 2020. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 5. Depok: Media Aesculapius.
Montgomery, K. 2012. End Your Carpal Tunnel Pain Without Surgery. USA: Sports Touch.
Sevy, J.O., Sina, R.E., Varacallo, M. 2023. Carpal Tunnel Syndrome. Treasure Island: StatPearls Publishing