Definisi
Tonsilitis adalah proses peradangan yang terjadi pada tonsil palatina dan dapat mengenai semua umur terutama pada anak-anak. Tonsilitis terbagi menjadi dua menurut waktu berlangsungnya penyakit yaitu tonsilitis akut berlangsung kurang dari tiga minggu dan tonsilitis kronis berlangsung lebih dari tiga bulan atau menetap. Tonsilitis kronis dapat terjadi akibat serangan ulang tonsilitis akut yang akhirnya dapat menyebabkan perubahan atau kerusakan secara permanen pada jaringan tonsil tersebut.
Epidemiologi
Di Indonesia, kasus tonsilitis menurut Departemen Kesehatan RI mencapai 23%. Prevalensi kasus tonsilitis kronik menurut data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi pada tahun 2012 sekitar 3,8%.
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya tonsilitis kronis adalah akibat dari infeksi berulang, paparan asap rokok, kelelahan fisik, perubahan cuaca dan kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
Etiologi
Peradangan pada tonsil ini dapat disebabkan oleh infeksi baik oleh virus ataupun bakteri yakni infeksi group A Streptococcus Beta hemoliticus, Pneumococcus, Staphylococcus dan Hemofilus influenza, hal ini biasanya menyerang anak-anak pada umur pra-sekolah hingga dewasa. Pada umumnya sama dengan tonsilitis akut tetapi terkadang kadang kuman bisa berubah menjadi kuman gram negatif.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala tonsilitis meliputi:
- Demam,
- Batuk,
- Sakit tenggorokan,
- Nyeri menelan,
- Kesulitan menelan,
- Adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, sakit di telinga atau leher.
- Cara penularan:
Tonsilitis dapat menular melalui udara, droplet infeksi, dan tangan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik:
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien mengalami demam dan tampak adanya pembesaran ukuran tonsil dengan warna kemerahan dan kripte yang melebar. Selain itu, ditemukan juga bercak-bercak berwarna putih kekuningan didalam kripte tonsil yang dapat menimbulkan keluhan kesulitan bernapas dan susah menelan pada pasien.
Pemeriksaan penunjang:
- Pemeriksaan mikrobiologi yakni melewati swab jaringan inti tonsil maupun permukaan tonsil. Gold standard pemeriksaan tonsil adalah kultur dari dalam tonsil.
- Pemeriksaan histopatologi, pada pemeriksaan ini terdapat tiga kriteria yang dapat digunakan yakni ditemukan ringan-sedang infiltrasi limfosit, infiltrasi limfosit yang difus, dan adanya abses Ugra.
Pengobatan
1) Non Medikamentosa
a. Istirahat cukup
b. Makan-makanan bergizi
c. Jaga kebersihan mulut dan gigi (Oral Hygiene)
d. Hindari makanan pencetus
2) Medikamentosa
a. Antipiretik: Paracetamol 10 15 mg/kgBB tiga kali sehari ijka demam. Sediaan tablet 500mg. BB anak 33 kg sehingga dosis 330-495 mg per kali pemberian. Sekali minum 1 tablet.
b. Kortikosteroid: Prednison tab 3 x 5 mg
c. Antibiotik: Amoksisilin peroral 50 mg/kgbb sekali sehari (dosis maksimum 1 g), atau 25 mg/kgbb dua kali sehari (dosis maksimum 500 mg), selama 10 hari. BB anak 33 kg sehingga dosis 825mg dibagi dalam dua dosis pemberian.
- Preventif:
Pencegahan
- Meningkatkan pengetahuan tentang tonsilitis
- Menjaga pola makan
- Menjaga daya tahan tubuh
DAFTAR
Sumber
Djuardi, A. M. P., & Mayasari, D. (2023). Penatalaksanaan Holistik Pada Anak Usia 9 Tahun Dengan Tonsilitis Kronis Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga. Medical Profession Journal of Lampung. Vol 13(7), 1293-1302. Viewed on 07 October 2024. From: journalofmedula.com
Jamlean, K. 2022. Hubungan Pengetahuan Dan Pola Makan Dengan Kejadian Tonsilitis Pada Anak Di Puskesmas Tehoru Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan. Vol 1(3), 250-263. Viewed on 07 October 2024. From: ejurnal.stie-trianandra.ac.id
Rusli, M., Diza, M., & Rizky, A. 2022. Hubungan Usia dan Konsumsi Makanan dengan Gejala Tonsilitis Pada Pasien Poli THT RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam. Vol 12(1), 36-43. Viewed on 07 October 2024. From: ejurnal.univbatam.ac.id
Wiratama, P. J. 2023. Sebuah Tinjuan Pustaka: Tonsilitis Kronis. Jurnal Medika Hutama. Vol. 4(2), 3244-3250. Viewed on 07 October 2024. From: jurnalmedikahutama.com