Definisi

Definisi

Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang bermula ketika sel-sel abnormal tumbuh secara tidak terkendali di paru-paru. Ini adalah masalah kesehatan serius yang dapat menyebabkan kerusakan parah dan kematian. Jenis kanker paru yang paling umum adalah karsinoma non-sel kecil (NSCLC) dan karsinoma sel kecil (SCLC). NSCLC lebih umum dan tumbuh lambat, sedangkan SCLC lebih jarang tetapi sering tumbuh cepat.

Epidemiologi

Epidemiologi dan Etiologi

Kanker paru merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara dengan proporsi 11,4% dari 19,3 juta kasus baru semua jenis kanker tanpa membedakan jenis kelamin, dan merupakan penyebab utama kematian 18% dari 9,9 juta kematian akibat kanker di dunia. Kanker paru pada perempuan merupakan kanker ketiga terbanyak setelah kanker payudara dan kanker kolorektal dengan proporsi 8,4% dari 9,2 kasus baru kanker dan merupakan penyebab kematian kedua 13,7% dari 4,4 juta kematian akibat kanker.

Di Indonesia penyebab utama kanker paru adalah merokok, sedangkan faktor lainnya adalah usia di atas 50 tahun, genetik, faktor karsinogen dan gaya hidup. Terjadi peningkatan prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun dari 7,2% (RISKESDAS 2013) menjadi 9,1% (RISKESDAS 2018). Persentasi perokok berusia ≤18 tahun menurut Badan Pusat Statistik tahun 2020 laki-laki 7,26% sedangkan perempuan 0,17%. Perempuan di Indonesia pada umumnya tidak merokok, tetapi mendapatkan paparan asap perokok di sekitarnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan perempuan yang orang tuanya merokok menunjukkan risiko terkena kanker paru 13,46 kali dibanding orang tua yang tidak merokok, sedangkan perempuan yang terpapar asap rokok suami memiliki risiko kanker paru 2,97 kali dibanding orang tua yang tidak merokok.

Tanda

Tanda dan Gejala

Kanker paru-paru dapat menyebabkan beberapa gejala yang mungkin mengindikasikan adanya masalah pada paru-paru.

  • batuk yang tak kunjung sembuh
  • nyeri dada
  • sesak napas
  • batuk berdarah (hemoptisis)
  • kelelahan
  • penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya
  • Infeksi paru-paru yang terus kambuh.

Gejala awal mungkin ringan atau dianggap sebagai masalah pernapasan umum, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis.

Pencegahan

Pencegahan

Tidak merokok tembakau adalah cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru.

Faktor risiko lain yang harus dihindari

  • asap rokok bekas
  • polusi udara
  • Bahaya di tempat kerja seperti bahan kimia dan asbes.
  • Perawatan dini dapat mencegah kanker paru-paru menjadi lebih buruk dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Pencegahan kanker paru-paru meliputi tindakan pencegahan primer dan sekunder

  • Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit melalui pengurangan risiko dan peningkatan perilaku sehat. Dalam kesehatan masyarakat, tindakan pencegahan ini meliputi penghentian merokok, peningkatan lingkungan bebas asap rokok, penerapan kebijakan pengendalian tembakau, penanganan bahaya pekerjaan, dan penurunan tingkat polusi udara.
  • Pencegahan sekunder untuk kanker paru-paru melibatkan metode skrining yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal, sebelum gejalanya tampak dan dapat diindikasikan untuk individu berisiko tinggi. Pada populasi ini, deteksi dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan meningkatkan hasil. Metode skrining utama untuk kanker paru-paru adalah tomografi terkomputasi dosis rendah (LDCT).

Diagnosis

Diagnosis

Kanker paru merupakan kanker yang sulit dideteksi lesi pre kankernya, tidak seperti kanker payudara yang dapat dideteksi dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) maupun kanker serviks yang dapat dideteksi dengan Papsmear. Hingga saat ini belum ada metode skrining untuk kanker paru pada masyarakat umum. Low dose CT scan adalah skrining kanker paru yang pasien berusia direkomendasikan pada pasien risiko tinggi yaitu > 40 tahun dengan riwayat merokok ≥30 tahun dan berhenti merokok dalam kurun waktu 15 tahun sebelum pemeriksaan atau pasien berusia ≥50 tahun dengan riwayat merokok ≥20 tahun dan adanya minimal satu faktor risiko lainnya.

Metode diagnostik untuk kanker paru-paru meliputi pemeriksaan fisik, pencitraan (seperti rontgen dada, pemindaian tomografi terkomputasi, dan pencitraan resonansi magnetik), pemeriksaan bagian dalam paru-paru menggunakan bronkoskopi, pengambilan sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan histopatologi dan definisi subtipe spesifik (NSCLC versus SCLC), dan pengujian molekuler untuk mengidentifikasi mutasi genetik atau biomarker spesifik untuk memandu pilihan pengobatan terbaik.

Fakta

Fakta Penting

Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia, dengan angka kematian tertinggi baik pada pria maupun wanita.Merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, yang bertanggung jawab atas sekitar 85% dari semua kasus. Kanker paru-paru sering kali terdiagnosis pada stadium lanjut ketika pilihan pengobatan terbatas. Penyaringan individu yang berisiko tinggi berpotensi memungkinkan deteksi dini dan secara dramatis meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.

Perawatan dan pengobatan

Perawatan kanker paru-paru didasarkan pada jenis kanker, seberapa jauh penyebarannya, dan riwayat medis seseorang. Deteksi dini kanker paru-paru dapat menghasilkan perawatan dan hasil yang lebih baik.

  • Operasi
  • radioterapi (radiasi)
  • kemoterapi
  • terapi yang ditargetkan
  • imunoterapi.
  • Operasi sering kali dilakukan pada tahap awal kanker paru-paru jika tumor belum menyebar ke area tubuh lainnya. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat membantu mengecilkan tumor.

Tahapan

Tahapan perawatan

  1. Penyakit stadium awal : Pengobatan utama untuk kanker paru stadium awal (yaitu tumor terbatas pada paru-paru, tanpa penyebaran metastasis ke organ jauh atau kelenjar getah bening) adalah operasi pengangkatan tumor melalui prosedur seperti lobektomi, segmentektomi, atau reseksi baji. Terapi neoadjuvan (kemoterapi dan/atau terapi radiasi sebelum operasi) dapat membantu mengurangi ukuran tumor, sehingga lebih mudah ditangani untuk pengangkatan melalui operasi. Pengobatan adjuvan (kemoterapi dan/atau terapi radiasi) sangat sering direkomendasikan setelah operasi untuk mengurangi risiko kekambuhan kanker. Dalam kasus di mana operasi tidak memungkinkan, terapi radiasi atau terapi radiasi tubuh stereotaktik (SBRT) dapat digunakan sebagai pengobatan utama. Terapi tertarget dan imunoterapi juga dapat dipertimbangkan berdasarkan karakteristik tumor tertentu. Rencana pengobatan individual harus didiskusikan dengan profesional perawatan kesehatan.
  2. Penyakit lanjut: Perawatan untuk kanker paru stadium metastasis, di mana kanker telah menyebar ke organ atau kelenjar getah bening yang jauh, didasarkan pada berbagai faktor, termasuk kesehatan pasien secara keseluruhan, tingkat dan lokasi metastasis, histologi, profil genetik, dan preferensi individu. Sasaran utamanya adalah untuk memperpanjang kelangsungan hidup, meringankan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup. Terapi sistemik, seperti kemoterapi, terapi tertarget, dan imunoterapi, memainkan peran penting dalam perawatan kanker paru metastasis.

Kemoterapi sering kali menjadi pengobatan lini pertama bagi sebagian besar pasien di seluruh dunia dan melibatkan penggunaan obat-obatan yang beredar di seluruh tubuh untuk membunuh sel-sel kanker. Regimen kemoterapi kombinasi umumnya digunakan, dan pilihan obat-obatan bergantung pada faktor-faktor seperti jenis histologis kanker dan kondisi kesehatan umum pasien. Terapi yang ditargetkan, yang dirancang untuk memblokir jalur pensinyalan yang mendorong pertumbuhan sel-sel kanker, merupakan pilihan penting bagi pasien dengan mutasi genetik tertentu atau biomarker yang teridentifikasi dalam tumor mereka. Imunoterapi, khususnya inhibitor titik pemeriksaan imun, telah merevolusi pengobatan kanker paru-paru metastatik. Obat-obatan ini membantu merangsang sistem imun untuk mengenali dan menyerang sel-sel kanker. Perawatan lokal, seperti terapi radiasi dan pembedahan, dapat digunakan untuk mengelola lokasi metastatik tertentu atau meringankan gejala yang disebabkan oleh pertumbuhan tumor.

Sumber

Sumber

Badan Pusat Statistik. (2021). Diakses dari https://www.bps.go.id/indicator/30/1533/1/persentase-merokok-pada-penduduk-usia-18 tahun-menurut-jenis-kelamin.html

Ernawati, Y., Ermayanti, S., Herman, D., & Russilawati, R. (2019). Faktor Risiko Kanker Paru pada Perempuan yang Dirawat di Bagian Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang dan RSUD Solok: Penelitian Case Control. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2S), 1–8.

KPKN-Komite Penggulangan Kanker Nasional Indonesia. (n.d.). Panduan Penatalaksanaan Kanker Paru. Diakses dari http://kanker.kemkes.go.id/guidelines_read.php?id=2&cancer=5

World Health Organization. 2023. Lung Cancer. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lung-cancer

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *