LIMFOMA

  1. Apa itu Limfoma

Limfoma merupakan istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, yang  meyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Limfoma disebabkan oleh sel-sel limfosit B atau T, yaitu sel darah putih yang dalam keadaan normal/sehat menjaga daya tahan tubuh kita untuk menangkal infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus, menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya.

Limfoma terbagi menjadi 2 tipe yaitu, Limfoma Hodgkin (LH) dan Limfoma Non-Hodgkin (LNH).  Sekitar 90% dari penderita limfoma merupakan penderita Limfoma Non-Hodgkin, dan sisanya Limfoma Hodgkin. Beberapa tipe limfoma dapat disembuhkan, dan untuk jenis lainnya, banyak pasien yang mampu menjaga penyakit mereka di bawah kontrol dan memiliki kualitas hidup yang baik dengan pengobatan medis.

  • Apa itu Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin?
  • Limfoma Hodgkin (LH)

Limfoma Hodgkin terjadi karena mutasi Sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker. Limfoma Hodgkin diketahui memiliki 5 jenis subtipe. Limfoma Hodgkin sendiri merupakan jenis yang paling bisa disembuhkan dan biasanya menyerang kelenjar getah bening yeng terletak di leher dan kepala. Umumnya pasien didiagnosis pada saat usia 20 sampai 30 tahun dan juga pada usia lebih dari 60 tahun.

  • Limfoma Non-Hodgkin (NH)

Limfoma Non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik, merupakan tumor ganas yang berbentuk padat dan berasal dan jaringan limforetikuler perifer dan memiliki 30 subtipe yang masih terus berkembang. Limfoma Non-Hodgkin yang pertumbuhannya lambat disebut indolent/low grode dan untuk yang pertumbuhannya cepat disebut aggressive high-grade. Limfoma Non Hodgkin lebih sering tejadi pada usia lebih dari 60 tahun.

Stadium Limfoma Non Hodgkin terdiri dari:

  1. Stadium 1

Sel kanker berkumpul menjadi kelompok di daerah tertentu kelenjar getah bening, contohnya di leher atau bawah ketiak.

  • Stadium 2

Sel limfoma berada pada sekurang-kurangnya 2 kelompok di kelenjar getah bening.

  • Stadium 3

Limfoma terdapat pada kelompok kelenjar getah bening di atas maupun di bawah diafragma, atau limfoma berada di organ atau di jaringan sekitar kelenjar getah bening.

  • Stadium 4

Pada stadium 4 limfoma sudah sangat menyebar, limfoma sudah menyebar ke seluruh satu organ atau jaringan selain di kelenjar getah bening, atau bisa juga berada dalam hati, darah, atau sumsum tulang.

  • Gejala Limfoma

Gejala umum yang dirasakan oleh pasien maupun yang dapat dilihat oleh dokter antara lain: Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi pada leher, ketiak, dan lipat paha.

  • Menggigil/suhu tubuh turun-naik
  • Demam berulang dan keringat berlebihan di malam harl
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan selera makan
  • Kelelahan terus-menerus dan kekurangan energi
  • Sesak napas dan batuk
  • Gatal terus-menerus di seluruh tubuh tanpa sebab (ruam)
  •  Mudah lelah
  • Pembesaran amandel
  • Sakit kepala
  • Cara diagnosis

Agar pasien mendapatkan perawatan yang tepat, maka dibutuhkan pula diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan tes yang disebut “lymph node biopsy” atau biopsi kelenjar getah bening, untuk mengetahui apakah pasien memiliki Limfoma Hodgkin atau Non-Hodgkin. Kemudian dokter akan melakukan tes lain untuk mengetahui seberapa jauh penyakit tersebar (stage). Tes tersebut meliputi:

  • Tes darah, yaitu untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
  • Bone marrow test, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya Limfoma Hodgkin limfoma pada sumsum tulang
  • Imaging (x-ray, CT scan, MRI scan, tomografi), yaitu untuk mengetahui gambaran dada dan perut.
  • Pungsi Lumbal,yaitu untuk memeriksa cairan otak/serebrospinal
  • Apa saja yang menjadi faktor risiko limfoma?

Faktor-faktor risiko Limfoma meliputi:

  • Usia

Sebagian besar Limfoma Hodgkin terjadi pada orang yang berusia 15-30 tahun dan usia di atas 55 tahun. Sedangkan risiko Limfoma Non-Hodgkin akan meningkat seiring usia, khususnya pada orang berusia lanjut, yaitu usia diatas 60 tahun.

  • Faktor Genetik

Risiko untuk terkena limfoma akan meningkat pada orang yang memiliki anggota keluarga inti (ayah, ibu, atau saudara kandung) yang menderita jenis kanker yang sama.

  • Pernah tertular virus Epstein-Barr atau EBV

Virus ini menyebabkan demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam kelenjar lebih berisiko mengalami Limfoma Hodgkin.

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Kekebalan tubuh yang lemah dapat juga menjadi faktor risiko Limfoma, misalnya karena mengidap Humen Immunodeficiency Virus (HIV) atau menggunakan obat imunosupresan

  • Jenis kelamin

Limfoma lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita.

  • Paparan kimia beracun

Paparan terhadap bahan kimia beracun (pestisida herbisida, pewama rambut) juga dapat memicu Limfoma.

Sumber:

Infodatin. 2015. Data dan Kondisi Penyakit Limfoma di Indonesia. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi

Tinggalkan Balasan