Gagal jantung merupakan masalah kesehatan dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi dinegara maju maupun negara berkembang seperti indonesia. prevalensi gagal jantung pada negara Asia pada umumnya serupa dengan angka yang dilaporkan negara Eropa (1-3%), namun angka prevelensi Indonesia dilaporkan >5%. World Heart  Organization (WHO) menggambarkan bahwa meningkatnya jumlah penyakit gagal jantung di dunia diakibatkan oleh meningkatnya angka perokok, tingkat obesitas, dislipidemia, dan diabetes.

Definisi

Definisi

Berdasarkan Universal Definition of Heart Failure, gagal jantung merupakan sindroma klinis dengan tanda dan gejala yang disebabkan oleh abnormalitas struktur dan/atau fungsi kardiak dan diikuti dengan adanya peningkatan kadar peptida natriuretik dan/atau bukti objektif, akibatnya jantung tidak mampu menyuplai darah keseluruh tubuh.

Tanda

Tanda dan Gejala Gagal Jantung

Gejala Tipikal :

  • Sesak nafas
  • Ortopneu
  • Penurunan toleransi aktivitas
  • Mudah lelah
  • Bengkak pada pergelangan kaki
  • Paroxysmal nocturnal dyspnoe
  • Bendopnea

Tanda Spesifik :

  • Peningkatan tekanan vena jugularis
  • Refluks hepatojugular
  • Suara jantung s3
  • Apeks jantung bergeser ke lateral
  • Respirasi cheyne stroke pada gagal jantung lanjut

Penyebab

Penyebab dan Faktor Risiko

  • Penyakit jantung iskemik
  • Penyakit katup jantung
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Merokok
  • Genetik
  • Obesitas
  • Takikardi dan Aritmia

Tahapan Gagal Jantung

Tahapan

  • Stadium A: Berisiko terkena gagal jantung. Tidak ada gejala, penyakit jantung struktural, atau bukti peningkatan biomarker jantung, tetapi ada faktor risiko. Faktor risiko meliputi hipertensi, diabetes, sindrom metabolik, obat kardiotoksik, atau memiliki varian genetik untuk kardiomiopati.
  • Stadium B: Pra-HF. Pasien tidak memiliki tanda atau gejala HF tetapi memiliki penyakit jantung struktural, bukti tekanan pengisian yang meningkat (dengan penilaian invasif atau non-invasif), atau kardiomarker yang terus meningkat tanpa adanya alasan lain untuk peningkatan penanda, seperti penyakit ginjal kronis atau miokarditis.
  • Stadium C: Pasien dengan penyakit jantung struktural dan riwayat gejala gagal jantung saat ini atau masa lalu.
  • Stadium D: Pasien dengan gejala refrakter yang mengganggu kehidupan sehari-hari atau rawat inap berulang meskipun telah menjalani terapi medis yang diarahkan sesuai pedoman.

Diagnosis Gagal Jantung

Diagnosis

  • Adanya gejala dan/atau tanda gagal jantung
  • Elektrokardiogarm(EKG)
  • Foto Toraks
  • Peptida Natriuretik
  • Ekokardiografi
  • Pnentuan Etiologi

Tatalaksana

Tatalaksana

Pengobatan

  • Diuretik
  • ACE Inhibitors / ARBs
  • Beta-blockers
  • Antagonis aldosteron
  • Obat-obatan lainnya

Perubahan Gaya Hidup

  • Diet
  • Olahraga
  • Mengelola berat badan
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

Sumber

Sumber

Hasanah, D.Y., et all. 2023. Pedoman Tata Laksana Gagal Jantung:Perhimpunan Dokter Spesialis Kaerdiovaskular Indonesia. Jakarta : PP PERKI

Bozkurt, B., et all. 2021. Consensus Statment Universal Definition and Classification of Heart Failure Association of the European Society of Cardiology, Japanese Heart Failure Society and Writing Commitee of the Universal Definition of Heart Failure. Journal of Cardiac Failure. Vol. 27, No.4

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *